CHD
Coronary Heart Disease
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Presentasi ini akan memberikan pemahaman komprehensif tentang Penyakit Jantung Koroner, penyebabnya, gejala, diagnosis, dan penanganannya.
Mari kita pelajari bersama mengenai salah satu penyakit kardiovaskular yang menjadi pembunuh utama di dunia dan nomor 2 di Indonesia.

by Effendy Sigarlaki

Apa itu Penyakit Jantung Koroner?
Penyakit Jantung Koroner (CHD) adalah salah satu bentuk penyakit kardiovaskular yang paling umum dan serius. CHD terjadi ketika arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang menyediakan darah kaya oksigen ke otot jantung, mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat penumpukan plak (aterosklerosis).
Plak terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lainnya yang menumpuk di dinding arteri seiring waktu.
Kondisi ini dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung, yang pada akhirnya dapat memicu serangan jantung (infark miokard).
Proses Aterosklerosis
Tahap Awal: Kerusakan pada lapisan dalam arteri (endotel) akibat tekanan darah tinggi, merokok, atau kadar kolesterol tinggi.
Pembentukan Plak: Partikel lemak dan kolesterol mulai menumpuk di dinding arteri, membentuk plak.
Pengerasan Arteri: Plak yang terbentuk membuat arteri menjadi kaku dan sempit (stenosis), mengurangi aliran darah ke jantung.
Komplikasi: Plak dapat pecah, menyebabkan pembekuan darah yang dapat menyumbat arteri sepenuhnya, memicu serangan jantung.
Statistik PJK di Indonesia
17.9%
Penyebab Kematian
Penyakit kardiovaskular menyumbang 17,9% kematian di Indonesia. PJK adalah kontributor utama.
1.5%
Prevalensi Nasional
Sekitar 1,5% penduduk Indonesia menderita PJK berdasarkan diagnosis dokter.
3X
Risiko Pria
Pria memiliki risiko tiga kali lebih tinggi dibanding wanita, terutama sebelum usia 55 tahun.
Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah Koroner
Arteri Koroner Kanan
Memasok darah ke atrium kanan, ventrikel kanan, dan bagian bawah ventrikel kiri.
Arteri Koroner Kiri
Bercabang menjadi arteri desendens anterior kiri dan arteri sirkumfleksa. Memasok darah ke ventrikel kiri.
Suplai Darah
Arteri koroner memastikan otot jantung mendapat cukup oksigen. PJK mengganggu fungsi vital ini.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Gejala CHD bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyumbatan arteri. Beberapa gejala umum meliputi :
Angina (Nyeri Dada) :
  • Rasa nyeri atau tekanan di dada, sering kali terasa seperti beban berat di dada.
  • Nyeri dapat menjalar ke lengan (biasanya lengan kiri), rahang, leher, atau punggung.
  • Biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres emosional dan hilang dengan istirahat.
Sesak Napas :
  • Kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau berbaring.
  • Kurangnya pasokan darah ke otot jantung yang menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau berbaring, disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mencukupi melalui arteri koroner. Kondisi ini sering terjadi pada penyakit arteri koroner (CAD) atau penyakit jantung koroner (CHD), dimana arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung (miokardium) mengalami penyempitan atau penyumbatan. Akibatnya, otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik, terutama selama aktivitas fisik yang meningkatkan kebutuhan oksigen.
Kelelahan Ekstrem :
  • Merasa sangat lelah setelah melakukan aktivitas ringan atau bahkan saat istirahat.
  • Wanita lebih sering mengalami gejala ini dibandingkan pria.
Detak Jantung Tidak Teratur :
Palpitasi pada penderita penyakit jantung koroner (CHD) adalah sensasi jantung berdebar-debar yang sering kali disebabkan oleh aliran darah yang tidak mencukupi ke otot jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena penyempitan atau penyumbatan arteri koroner yang mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi ke jantung.
Pusing atau Pingsan :
Pusing atau pingsan adalah gejala yang sering dialami oleh penderita penyakit jantung koroner (CHD). Kondisi ini disebabkan oleh aliran darah yang tidak mencukupi ke otak dan organ vital lainnya akibat penyempitan atau penyumbatan arteri koroner.
Serangan Jantung :
  • Nyeri dada parah yang tidak hilang dengan istirahat.
  • Berkeringat dingin, mual, sesak napas, dan rasa lemas ekstrem.
  • Serangan jantung adalah komplikasi serius dari CHD yang memerlukan penanganan medis segera.
Gejala PJK - Bagian 1
Nyeri Dada (Angina)
Terasa seperti tekanan, sesak, atau terbakar di dada. Dapat menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang.
Sesak Napas
Terjadi saat aktivitas fisik atau bahkan saat istirahat pada kasus parah. Jantung tidak mampu memompa darah efektif.
Kelelahan
Merasa sangat lelah meski aktivitas ringan. Oksigen tidak cukup tersedia bagi otot dan organ tubuh.
Gejala PJK - Bagian 2
Pusing atau Pingsan
Aliran darah ke otak berkurang akibat fungsi jantung yang tidak optimal. Sering terjadi saat aktivitas fisik.
Detak Jantung Tidak Teratur
Aritmia dapat terjadi ketika aliran darah ke jantung terganggu. Terasa seperti jantung berdebar kencang.
Gejala Silent
Beberapa pasien tidak menunjukkan gejala sampai serangan jantung terjadi. Khususnya pada penderita diabetes.
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
CHD disebabkan oleh kombinasi faktor risiko yang melibatkan gaya hidup, genetik, dan kondisi medis tertentu. Berikut adalah penyebab utama :
Proses ini biasanya berlangsung bertahun-tahun sebelum gejala muncul. Kerusakan dimulai sejak usia muda.
Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
Faktor risiko dibagi menjadi dua kategori: risiko yang dapat dimodifikasi dan risiko yang tidak dapat dimodifikasi .
a. Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi :
  • Merokok
  • Diet tidak sehat (tinggi lemak, garam, dan gula)
  • Kurang olahraga
  • Obesitas
  • Stres kronis
  • Hipertensi
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
b. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi :
  • Usia (risiko meningkat dengan bertambahnya usia)
  • Jenis kelamin (pria lebih berisiko di usia muda, tetapi wanita berisiko setelah menopause)
  • Riwayat keluarga dengan CHD
Komplikasi PJK

1

2

3

4

1
Serangan Jantung
Aliran darah ke jantung terhenti tiba-tiba
2
Gagal Jantung
Jantung melemah dan tidak dapat memompa efektif
3
Aritmia
Gangguan irama jantung akibat kerusakan listrik
4
Kematian Mendadak
Henti jantung tanpa peringatan
Risiko komplikasi meningkat tanpa diagnosis dan pengobatan yang tepat. Penyakit jantung iskemik mengurangi harapan hidup rata-rata 16,6 tahun.
Diagnosis PJK - Bagian 1
Riwayat Medis
Dokter menilai gejala, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta faktor risiko. Pemeriksaan fisik meliputi tekanan darah dan detak jantung.
Elektrokardiogram (EKG)
Mencatat aktivitas listrik jantung. Mendeteksi ritme abnormal atau kerusakan otot jantung akibat aliran darah buruk.
Tes Stres Jantung
Memantau jantung saat bekerja keras dengan berjalan di treadmill. Mendeteksi masalah aliran darah yang tidak terlihat saat istirahat.
Diagnosis PJK - Bagian 2
Ekokardiogram
Tes ultrasound yang menunjukkan struktur jantung dan fungsi pemompaan. Mendeteksi kerusakan otot jantung dan kelainan dinding jantung.
Angiografi Koroner
Prosedur invasif menggunakan zat kontras dan sinar-X. Menunjukkan lokasi dan tingkat penyempitan atau sumbatan di arteri koroner.
Tes Darah
Memeriksa kolesterol, trigliserida, gula darah, dan protein C-reaktif. Marker jantung seperti troponin menunjukkan kerusakan sel jantung.
Pengobatan PJK - Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup adalah dasar penanganan PJK. Menghentikan merokok, olahraga teratur minimal 150 menit per minggu, dan diet rendah lemak jenuh dapat memperlambat perkembangan penyakit.
Pengobatan PJK - Prosedur Medis
Angioplasti Koroner
Prosedur memasukkan balon kecil ke dalam arteri tersumbat. Balon dikembangkan untuk membuka arteri. Biasanya disertai pemasangan stent.
Pemasangan Stent
Tabung jaring logal kecil dipasang di arteri untuk menjaga tetap terbuka. Beberapa stent melepaskan obat untuk mencegah penyumbatan ulang.
Operasi Bypass Jantung
Pembuluh darah dari bagian tubuh lain digunakan untuk melewati arteri tersumbat. Memungkinkan darah mengalir ke jantung melalui jalur baru.
Pencegahan PJK

1

1
Diet Sehat
Konsumsi makanan rendah lemak jenuh, garam, dan gula. Perbanyak buah, sayur, biji-bijian, dan ikan. Batasi daging merah.

2

2
Aktivitas Fisik
Lakukan minimal 150 menit aktivitas intensitas sedang per minggu. Jalan cepat, berenang, atau bersepeda sangat bermanfaat.

3

3
Berhenti Merokok
Risiko PJK menurun 50% dalam setahun setelah berhenti merokok. Setelah 15 tahun, risiko hampir sama dengan yang tidak pernah merokok.

4

4
Kontrol Berat Badan
Pertahankan BMI antara 18,5-24,9. Obesitas meningkatkan risiko PJK, diabetes, dan hipertensi.

5

5
Pemeriksaan Rutin
Periksa tekanan darah, kolesterol, dan gula darah secara teratur. Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih efektif.

6

6
Penggunaan Suplemen KIS
Produk suplemen KIS telah mendapatkan paten dari belasan negara maju di dunia untuk membantu mencegah CHD atau PJK
Berbagai Macam Suplemen KIS yang dapat membantu mencegah dan meringankan CHD/PJK
Chlostanin Gold
Dunhard
Kenko 100 Sai
EpaDha
Eva young
Super Eva Young
Hidup dengan PJK
1
Kepatuhan Pengobatan
Minum obat sesuai petunjuk dokter. Jangan menghentikan obat tanpa konsultasi meski merasa lebih baik.
2
Rehabilitasi Jantung
Program terstruktur yang meliputi olahraga, edukasi, dan dukungan emosional. Meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko kekambuhan.
3
Manajemen Stres
Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam. Stres kronis meningkatkan risiko komplikasi PJK.
4
Dukungan Sosial
Bergabung dengan kelompok dukungan penderita PJK. Berbagi pengalaman dan strategi menghadapi penyakit dapat mengurangi kecemasan.
Statistik dan Dampak Global CHD
Penyakit Jantung Koroner (CHD) merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan lebih dari 9 juta kematian setiap tahunnya, mewakili sekitar 16% dari seluruh kematian global.
> 9 juta
Kematian Tahunan
Penyakit kardiovaskular secara keseluruhan menyebabkan hampir 18 juta kematian per tahun di seluruh dunia
85%
Serangan Jantung
Persentase serangan jantung yang disebabkan oleh CHD
$863B
Biaya Global
Estimasi biaya tahunan untuk perawatan dan produktivitas yang hilang
Prevalensi CHD bervariasi secara signifikan antar wilayah, dengan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah kini menanggung lebih dari 75% beban penyakit ini. Di Asia Tenggara termasuk Indonesia, angka kematian akibat CHD terus meningkat dengan proyeksi pertumbuhan 70% dalam dua dekade mendatang.
Dampak ekonomi CHD sangat besar, mencakup biaya perawatan kesehatan langsung dan kerugian produktivitas akibat kecacatan dan kematian dini. Di negara berkembang, CHD sering menyerang populasi usia produktif, mengakibatkan konsekuensi sosial-ekonomi yang lebih parah.
Penelitian Terbaru tentang PJK
Biomarker Baru
Peneliti mengidentifikasi biomarker darah yang dapat memprediksi risiko PJK lebih akurat. GDF-15 dan ST2 memungkinkan deteksi dini sebelum gejala muncul.
Terapi Regeneratif
Sel punca digunakan untuk memperbaiki jaringan jantung yang rusak. Uji klinis menunjukkan peningkatan fungsi jantung pada beberapa pasien.
Stent Biodegradable
Stent yang secara perlahan terurai setelah menstabilkan arteri. Mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dari stent logam permanen.
Ringkasan Poin Utama
1
Definisi dan Mekanisme
PJK adalah penyumbatan arteri koroner oleh plak yang mengganggu aliran darah ke jantung. Proses berkembang selama bertahun-tahun.
2
Faktor Risiko
Merokok, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan gaya hidup tidak sehat meningkatkan risiko PJK. Sebagian besar dapat dimodifikasi.
3
Gejala dan Diagnosis
Nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan adalah gejala umum. Diagnosis meliputi EKG, ekokardiogram, dan angiografi.
4
Pengobatan dan Pencegahan
Perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan prosedur medis dapat mengobati dan mencegah PJK. Deteksi dini sangat penting.
Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya
1
Periksa Kesehatan Jantung Anda
Lakukan pemeriksaan kesehatan jantung lengkap, terutama jika Anda memiliki faktor risiko PJK. Deteksi dini menyelamatkan nyawa.
2
Ubah Gaya Hidup Sekarang
Jangan menunggu diagnosis untuk hidup sehat. Mulai dengan langkah kecil: berjalan 30 menit sehari, kurangi garam, berhenti merokok.
3
Manfaatkan Suplemen Kesehatan KIS
Berbagai produk suplemen kesehatan KIS yang dapat membantu mencegah dan meringankan penderita CHD/PJK akan dijelaskan pada halaman berikut.